Rabu, 06 Juli 2011

Sistem Utilitas ''Music Centre Sultra''

3-dimensional images for the design of the building Sultra music center
created by.Laode Jaskayndea
universitas muhammadiyah kendari

Exterior & Interior Music Centre







a. Instalasi listrik
Penyediaan listrik pada bangunan harus mempertimbangkan kebutuhan pada kegiatan, kenyamanan serta keamanan. Dengan pertimbangan tersebut, maka supply listrik yang dipergunakan adalah menggunakan fasilitas kota dengan jasa PLN sebagai sumber listrik utama untuk kebutuhan akan penerangan alat-alat listrik kantor, lift, pompa air dan sebagainya. Jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik digunakan tenaga listrik cadangan berupa genzet dengan memanfaatkan sub-sub panel pada unit-unit yang memerlukan panel tersendiri dan dihubungkan dengan mempergunakan sistem gerak kerja peralihan dengan Automatic Transfer Switch (ATS).

Keterangan:
M : Meteran
ATS : Autromatic Transfer Switch
Gambar V. 23. Skema Sistem Jaringan Listrik

b. Sistem Penyediaan air bersih
Sumber air bersih untuk kebutuhan utama pada bangunan memanfaatkan fasilitas kota melalui jasa PDAM dan sebagai cadangan mempergunakan sumur dalam (deep well), dengan mempertimbangkan kebersihan serta kebutuhan yang besar akan air bersih tersebut. Air bersih dari sumber air tersebut dihisap dengan pompa dan ditampung pada bak penampung, selanjutnya dipompakan ke atas (reservoir atas) kemudian didistribusikan ke unit bangunan dengan pertimbangan sifat mekanis air.


c. Sistem pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor yang berasal dari disposal padat disalurkan ke septicktank dan diteruskan ke bak peresapan, sedang hasil buangan disposal cair diteruskan ke bak kontrol dan diteruskan ke got besar yang selanjutnya diteruskan ke riol kota. Pembuangan air hujan dialirkan ke got besar dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota.

d. Pembuangan sampah
Sampah-sampah yang berupa sisa-sisa bahan padat dikumpulkan secara horisontal pada tiap lantai, kemudian dibuang melalui shaft sampah secara vertikal (waste shaft) atau melalui lift servis menuju ketempat penampung (bak sampah) di basement. Sampah yang dikumpulkan pada bak sampah dan ditempatkan pada titik tertentu diangkat oleh cleaning servis ke bak penampungan sementara yang selanjutnya akan diangkut/diambil oleh mobil sampah keluar bangunan. Untuk sampah yang berupa debu digunakan alat penyaring yang dilengkapi oleh alat penadah.

c. Sistem telekomunikasi
Konsep dasar penggunaan sistem komunikasi dijabarkan sebagai berikut:
1) Komunikasi ke luar dan kedalam bangunan menggunakan telepon dengan sistem Private Automatic Branch Exchange (PABX) tanpa operator dan sistem Private Manual Branch Exchange (PMBX) melalui operator dengan layanan komunikasi dari pusat telepon (TELKOM) yang dapat mengirim dan menerima pembicaraan pada bangunan.
2) Sistem Inter Comunication (Intercom), dimana sistem ini khusus melayani percakapan antar ruang dalam bangunan melalui airphone dan intercom.
3) Untuk kepentingan informasi/pengumuman atau komunikasi satu arah digunakan speaker pengeras suara melalui sistem suara dari ruang operator.

f. Sistem penanggulangan bahaya kebakaran
1) Pencegahan Pasif
a) Penerangan darurat
Pemasangan lampu diletakkan pada tangga darurat, jalan penghubung atau jalan yang dipergunakan oleh manusia pada saat kebakaran.
b) Sumber daya listrik darurat
Sumber listrik ini dipergunakan untuk mengaktifkan semua peralatan bantu evakuasi.
2) Pencegahan Aktif
Pencegahan kebakaran di luar bangunan
Pencegahan bahaya kebakaran yang terjadi di luar bangunan menggunakan Pilar Hydrant yang diletakkan pada halaman, dengan jarak antara hydrant + 90 m-150 m.

Pencegahan kebakaran di dalam bangunan
a) Fire Alarm system
Penggunaan alat ini untuk memberitahukan apabila terjadi kebakaran
b) Fire Hidrant System
Yaitu sebuah kotak yang berisi selang dengan jarak maksimal 30 m, yang dapat melayani area seluas 800 m2.
c) Thermo detector
Yaitu alat untuk mendeteksi panas yang ditimbulkan oleh api, dimana bekerja secara otomatis. Alat ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
(1) Rate of rise temperature detector
Alat ini akan bekerja apabila ada kenaikan suhu dengan cepat, walau belum mencapai suhu 700C.
(2) Smoke detector
Alat ini untuk mendeteksi asap yang ditimbulkan oleh kebakaran, dimana akan bekerja secara otomatis apabila ada asap yang terdeteksi dengan toleransi tertentu.

c) Alat pemadam kebakaran ringan
Alat ini berupa tabung-tabung gas zat arang atau serbuk anti api dan dilengkapi dengan alat penyemprot. Untuk setiap area seluas 100 m2 disediakan satu alat tersebut.


g. Sistem penangkal petir
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem penangkal sangkar Faraday yang berjarak 20 meter.

h. Sistem transportasi
Untuk sistem sirkulasi vertikal yang digunakan adalah tangga dengan bordes, dikarenakan oleh kemudahan penggunaannya bagi pengunjung, penyandang cacat dan pengelola Music Centre (Pusat Musik). Pada bangunan Music Centre (Pusat Musik) ini tidak menggunakan lift sebagai transportasi vertikal karena jumlah lantai bangunan hanya 2 lantai.

i. Sistem Keamanan
Sistem keamanan dalam bangunan ini dilakukan dengan menyediakan fasilitas pengamatan dan pencegahan, antara lain:
1) Sistem CCTV (Central Circuit Television), untuk memonitor segala penjuru bangunan yang diperkirakan dapat menjadi tempat terjadinya kriminalitas, seperti pencurian dan sebagainya.
2) Sistem alarm, yang diaktifkan pada waktu-waktu tertentu untuk melindungi barang yang dipajang atau dipamerkan dalam bangunan (utamanya pada fungsi retail shop)
3) Satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas 24 jam
6. Konsep Tata Ruang Luar
a. Elemen lansekap
Penataan lansekap dimaksudkan sebagai penataan ruang luar/eksterior yang dapat menunjang dan berpengaruh terhadap bangunan tersebut. Adapun penataan lansekap berfungsi sebagai berikut :
a. Sebagai pelindung (tempat berteduh)
b. Sebagai pengarah bagi sirkulasi kendaraan di dalam tapak
c. Sebagai buffer (penyerap) terhadap :
d. Sebagai pemisah/pembatas ruang misalnya pada tempat parkir
e. Sebagai elemen penting yang mendukung penampilan fisik bangunan dengan penataan yang indah dan asri.
Elemen-elemen yang digunakan pada lansekap :
1) Taman
Digunakan material soft material. Penggunaan pohon pada areal parkir (sebagai peneduh) dan pohon palem sebagai pengarah dalam tapak.
2) Pagar
Pagar berfungsi sebagai pembatas tapak dengan jalan dan area di sekelilingnya
3) Taman dan Lampu taman
Taman dan lampu taman berfungsi sebagai unsur penunjang estetika bangunan pada malam hari
4) Paving blok
Merupakan material hard material yang ditempatkan pada area parkir dan sirkulasi kendaraan dalam tapak.

b. Sistem parkir
Penentuan sistem parkir pada Music Centre (Pusat Musik) perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tidak mengganggu sirkulasi dalam site
2) Kemudahan pencapaian
3) Kemudahan pelayanan
4) Kejelasan sirkulasi
Jenis parkiran yang terdapat pada Music Centre (Pusat Musik)yakni:
1) Parkir kendaraan roda dua (motor)
2) Parkir kendaraan roda empat
3) Parkir kendaraan khusus (truk/bus)
Adapun parkir kendaraan terdiri atas dua lokasi, yakni:
Lokasi parkir luar bangunan.
1) Sistem parkir 60o
Sistem parkir 60o digunakan pada parkir kendaraan roda empat dan kendaraan khusus (truk/bus) yang berada di parkiran luar bangunan.
Sumber: Neufret Architect Data

2) Sistem parkir 90o
Sistem parkir 90o digunakan untuk parkir kendaraan roda dua di luar bangunan.
Sumber: Neufret Architect Data

Tidak ada komentar:

Posting Komentar